Powered By Blogger

Jumat, 30 April 2010

kemasukan jin

Iblis berkata, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka (1) dari muka dan (2)dari belakang mereka, (3)dari kanan dan (4)dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at)”.

Menurut Al Hakam bin Utaibah bahwa yang dimaksud dengan: dari muka adalah dunia; dari belakang adalah akhirat; dari kanan adalah kebaikan dan dari kiri adalah keburukan. Kendatipun Al Hakam telah memberi tafsiran untuk empat kata di atas, namun tafsiran tersebut masih memerlukan penjelasan. Karena ayat tersebut mengandung makna
yang jauh lebih luas dari tafsirang di atas. Maka yang dimaksud dengan:

1. Mendatangi mereka dari muka adalah bahwa setan senantiasa menggunakan kehidupan manusia dalam urusan dunia yang terlihat jelas untuk melupakan mereka terhadap urusan yang masih gaib, yaitu akhirat dan kehidupan dunia dipandang tidak berhubungan dengan akhirat.

2. Mendatangi mereka dari belakang, yaitu menggunakan amal ukhrowi untuk kepentingan dunia. Al Quran adalah pembimbing yang mengarahkan semua kehidupan manusia agar menjadi amal ibadah demi kepentingan akhirat. Namun, dengan belajar dari pengalaman yang sudah ribuan tahun, maka Iblis terus-menerus membisik dan mengarahkan manusia agar menggunakan Al Quran untuk kepentingan dunia. Dia juga mengarahkan orang yang suka beribadah agar menjadikan ibadahnya untuk kepentingan
dunia pula.

Bahkan dia juga menanamkan ke dalam hati manusia keangkuhan tersembunyi, yaitu meyakini bahwa keajaiban-keajaiban yang dialaminya adalah bukti ketakwaan dirinya kepada Allah. Jika sudah muncul keangkuhan maka desakan menuju kemusyrikan semakin kuat dan jalan kesesatan di hadapannya semakin terbuka lebar.

3. Dengan kebaikan. Amal kebaikan yang dikerjakan seorang hamba pun tidak lepas dari incaran setan. Setan berupaya menggunakan amal kebaikan seorang hamba sebagai jalan menuju keangkuhan. Dia membisik kepada orang yang beramal kebaikan agar memandang dirinya sebagai orang yang lebih utama dan mulia bahkan lebih dari itu merasa diri sebagai orang suci dari dosa.

4. Dengan keburukan. Ketika seorang hamba mendapat satu musibah atau menghadapi kesulitan maka setan akan terus berusaha untuk menanamkan keresahan, kegelisahan hingga kehilangan kontrol dalam sikap dan ucapan yang akhirnya keluar kata-kata kufur dan syirik. Di samping itu juga sangat mungkin setan membisiki seorang hamba tadi agar mengatasi masalah dengan cara yang melanggar syari’at seperti mengatasi penyakit
dengan menggunakan dukun, mengatasi kemiskinan dengan mencuri atau merampok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar