Serulah mereka kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya, dan dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(TQS. an-Nahl [16]: 125)
Karena, hikmah yang dimaksud dalam ayat ini adalah
bukti rasional (burhan al-aqli) dan dalil yang tak
terbantahkan (hujjah damighah). Sedangkan yang
dimaksud dengan pelajaran yang baik adalah peringatan
yang baik/bagus (tadzkir jamil). Peringatan itu
disampaikan dengan jalan menyentuh pemikiran
sekaligus menggugah perasaan.
Sedang perdebatan yang paling baik (jidal
billaty hiya ahsan); dilakukan dengan selalu berusaha
menghindari gangguan (hal yang tidak mengenakkan)
yang bisa ditimbulkan oleh lawan debat, misalkan
dengan berpaling dari cemoohan atau cercaan
mereka. Atau dengan kata lain, abaikan gangguan
lawan debat Anda.
Jumat, 30 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar